Senin, 16 Agustus 2010

MESSAGE FROM MELODY (CERPEN)

Cerpen ini saya copas dari http://idolaciliklovers.ning.com
karna bagus say post disini deeeh!


Aku dan Rio. Yah…. Itulah kami. Sahabat sejati sampai akhir masa. Dimana ada Rio disana juga
ada aku. Waktu pertama kali bertemu kami pernah berjanji kalau kami akan selalu
bersama apa pun yang terjadi, entah itu kebahagiaan ataupun kesedihan. Namun
takdir sepertinya tidak sependapat dengan kami, aku harus pergi meninggalkan
Rio, aku harus ikut bersama orangtuaku
ke Australia. Hari ini aku bermaksud mengatkannya kepada Rio.



Aku mengambil HPku dan menelpon Rio. Aku menyuruhnya untuk menemuiku di Taman Cicak
dan Cacing. Taman kami berdua. Hanya Aku dan Rio.Memang sebuah nama yang
konyol, Rio yang memberi nama taman tersebut.



Aku sampai duluan di taman itu, sebelum melangkahkan kaki memasuki taman, aku harus membaca
kata sandi dulu. Itu juga idenya Rio, dia bilang supaya tidak ada orang lain
yang memasuki taman kami



“Cicak dan cacing, tapi suara hatiku mengatakan lain” ujarku, lalu memesuki taman. Ya
itulah kata sandinya. Benar benar aneh.



Aku melangkahkan kaki menuju sebuah bangku panjang yang letaknya didepan sebuah
kolam. Aku memandang sekeliling, aku masih ingat waktu Rio tercebur kekolam
itu, gara gara jatuh tersandung sebuah batu. Sampai pulang dia menangis dan
selalu menyalahkan batu yang tadi membuatnya basah kuyup. Aku tertawa kecil
mengenang saat saat dulu aku bersamanya itu. Tiba tiba lamunanku dibuyarkan
oleh suara yang tidak asing lagi bagiku. Ya… itu Rio. Aku menoleh dan
mendapatinya sedang berlari menghampiriku. Aku sempat tertawa kembali
melihatnya, bukan karena penampilannya, tapi karena teringat saat dia jatuh di
kolam dulu.



“Hai… Ify” sapa Rio. Orang orang biasa menyapaku dengan nama tersebut.


“Hai… Rio” balasku



“Tumben ngajak kesini. Ada apa sih?” Tanya Rio. aku melihat Rio penasaran sekali dengan
ajakan ku ini.



Aku menceritakan semuanya kepada Rio. Rio terlihat sedih sekali ketika baru saja
mendengar penjelasanku.



“ Tapi kita kan sudah janji Fy… Aku takut ini terakhir kalinya aku ketemu kamu” ujar Rio hampir
menangis. Memang Rio anaknya rada cengeng, berbeda sekali denganku yang bisa
dikatakan jarang mengeluarkan air mata yang berharga itu, tapi buatku itu tidak
maslah, toh kami baru anak anak yang berumur 6 tahun.



“Ga kok Yo hidup itu panjang. Lagian Aku disana gak bakalan lama kok. Aku akan balik lagi
ke Indonesia. Kita kan masih bisa telpon telponan. Aku janji, kalau aku mau
balik, aku kabarin kamu deh!” Hiburku



“Ya udah, kamu hati hati ya disana, aku bakal nunggu kamu sampai kapanpun kok Fy…” Ujar
Rio



“ Maksih Yo, aku pergi ya” tutupku. Kemudian aku pergi meninggalkan taman itu. Namun
langkahku sempat terhenti oleh teriakan

Rio.



“Ify!” Teriak Rio



Aku pun berbalik badan karena mendengar namaku disebut. Aku melihat Rio sedang berdiri
di samping kursi yang kami duduki tadi.



“ Kata sandinya” ujar Rio mengingatkanku sebelum melangkah keluar taman



Aku hanya tersenyum dan berbalik badan lagi menuju gerbang taman. Disana aku berhenti
sejenak dan mengucapakan kata sandinya keras keras supaya didengar oleh Rio”
cicak dan cacing, tapi suara hatiku mengatakan lain”



Aku melangkah keluar taman. Namun kali ini langkahku terhenti lagi ketika mendengar
Rio memangil namaku lagi.



“ Ify!” teriak Rio



Aku kembali berbalik badan. Aku melihat Rio kini agak mendekat, sekitar beberapa mater
jaraknya dariku. Dia memberikan sebuah isyarat kepadaku. Aku mengerti apa yang
harus aku lakukan. Yaa… salam perpisahan tangan. Itu biasa kami Lakukan jika
akan berpisah.



“Cicak” kami menjulurkan tangan kami ke depan sehingga telapak tangan kami berhadapan.



“ Cacing” lalu kami sama sama menempelkan telapak tangan kami di dada masing masing



“Akan selalu bersama” kemudian tangan kami membuat lingkaran di udara dan melentikan jari



10 tahun kemudian…………..



Aku senang sekali karena besok aku akan pulang ke Indonesia. Beberapa tahun ini aku memang sudah jarang sekali telponan sama Rio, ya… aku maklum, soalnya dari kabar kabar
yang aku dengar, katanya Rio lagi sibuk rekaman album perdananya. Aku ga
nyangka, ternyata impian Rio jadi penyanyi akhirnya terwujud.


Aku masih ingat waktu aku menertawainya ketika dia bilang mau jadi penyanyi, aku mengatakan kalau suaranya lebih bagus kalau lagi nangis dari pada nyanyi, dan itu sukses
membuatnya marah padaku. Karena sudah tidak sabar ingin memberi tahu Rio aku
pun langsung mengambil HPku dan menelpon Rio


“Hallo!” ujar seseorang diseberang sana. Aku sempat berpikir beberapa detik, apakah ini
benar benar Rio. Suara yang begitu lembut. Beda sekali dengan suaranya waktu terakhir
kali aku bertemu dengannya


“Ini Mario?” Tanyaku memastikan


“ Iya ini gua Rio” jawabnya


“Ya ampun Rio…. Gua kangen banget sama lu tau ga sih. Oya bentar lagi gua pulang ke
Indonesia loh. Tunggu ya” ujarku bertubi tubi


“Lu siapa sih, aneh, salah sambung, gua tutup ya” balas Rio


“Eeeee…. Jangan dulu dong, lu inget inget dulu deh siapa gua” ujarku yang ingin membuat Rio penasaran


“ Maaf gua ga tau, sorry ya gua harus pergi dulu, udah telat ne”


“ lu mau kemana?” tanyaku penasaran


“ Rekaman!”


“ Ya ampun Rio… ternyata benar tu kabar klo lu bakal buat album” ujarku histeris


“Iya, lu siapa sih?” fans gua” ujar Rio


“Gua, gua ini orang yg selalu hibur lu” balasku


“Siapa sih, cepetan dong, gua telat ne”


“Ya udah klo lu udah nyerah, lu ingat ini ga?” ujarku , aku berhenti sebentar dan
melanjutkan ucapanku lagi” Cicak dan Cacing, tapi suara hatiku mengatkan lain”
tambahku. Aku mendengar Hening sesaat, mungkin Rio sedang mengingatnya begitu
pikirku. Dan ternyata benar, sebuah suara terdengar lagi di telingaku.


“Ify!” ujar Rio histeris


“ Iya ini gua” balasku ga kalah histeris


“ Ify… Fy… lu ternyata ga berubah ya, cerewet” kata Rio yang mulai melupakan jadwal rekamanya


“Hehehehe, oya bentar lagi gua pulang, lu tunggu gua ya” ujarku


“Pasti! Udahan dulu ya Fy… Pak produsernya udah marah marah ne. Nanti malam kita sambung
lagi ya” tutup Rio


“Ya udah. Good Luck ya Cicak” balasku


“ Dasar lu cacing” Rio juga ga mau kalah


Hari ini aku balik ke Indonesia. Sekitar jam 12 siang aku sampai di Indonesia. Aku bersama
kedua orangtuaku langsung menuju rumah kami yang sudah lama kami tinggal
tentunya. Sesampainya di rumah aku meletakan semua barang barang ku di kamar
dan langsung memberitahu Rio kalu aku sudah sampai.


“Rio! Ini gua Ify, gua Cuma mau kabarin kalau gua udah sampai di Indonesia” laporku
kepada Rio


“Wahhh, syukur deh Fy… oya kapan kita bisa ketemu?” Tanya Rio kepadaku


“ kalu nanti sore gimana?, aku udah kangen banget nee” pintaku


“Duuhhh, kalu nanti sore gua ga bisa Fy.. soalnya ada jadwal bikin Video Clip, gima kalo
malamnya aja!” Rio member usul kepadaku


“Ga usah Yo, besok aja di Taman Cicak Dan Cacing, aku ga mau kamu terlalu capek” ujarku


“Ya udah kalu gitu, besok di taman Cicak dan Cacing” tutup Rio


Esok harinya aku telah menunggu di taman tsb, tentunya aku ga bakalan lupa menyebut kata
sandinya supaya aku di izinkan masuk. Sekitar beberapa jam aku menunggu, Rio
belum menampakkan dirinya juga. Aku bener bener penasaran dengan wajahnya yang
sekarang ini sudah remaja, bukan Rio yang berumur 6 tahun. Karena tak kunjung
datang aku berniat untuk menelponnya, tapi HPku sudah keburu berbunyi, ada
telpon dari Rio


“Fy… aduhhh sorry lagi ya, tiba tiba gua ada acara mendadak yg ga bisa ditinggal, jadi gua
ga bisa lagi ketemuan sama lu, sorry ya” sesal Rio


“Ga papa kok Yo, gua maklum lu kan lagi laris larisnya” ujarku agak kecewa


“sorry banget ya, o ya Fy… sebagai gantinya besok lu datang ke konser Launching Album
perdana gua ya, gua siapin tempat duduk VIP deh buat lu”


Betapa senang nya hatiku mendengar kabar itu” Pasti, gua pasti bakal datang, tunggu gua ya” tutup ku


Malam ini adalah konsernya Rio, aku bersiap siap untuk pergi, berapa kali aku bolak balik
didepan cermin untuk memastikan kalu aku sudah cantik atau belum. Aku sudah ga
sabar ingin bertemu langsung dengan Rio. Aku benar benar penasran dengan
wajahnya sekarang. Setelah yakin aku turun ke bawah, kemudian berpamitan kpd
mama dan papa. Langsung saja aku memacu mobil swift merahku menyusuri jalan
raya yang macet pada malam hari.Ketika mobilku sudah mulai bergerak tiba tiba
aku merasakan ada sesuatu yang salah. Oh tidak mobilku mogok. Benar benar sial
nasibku, udah telat, mobil mogok lagi. Aku berusaha mengotak atik mesin mobilku
tapi percuma, aku ga punya bakat jadi montir. Karena sudah menyerah aku pun
menelpon Rio.


“Hallo Rio, sorry ya aku telat,mobil mogok ne” ujarku penuh penyesalan


“Ga papa kok Fy…. Yang penting kamu datang” jawab Rio diseberang sana


“ Pasti, pasti gua datang!” ujarku mantap


“Oya….Fy, aku kangen banget sama kamu” kata Rio


“Sama Yo, gua juga kangen sama lu” tutupku


Setelah menelpon Rio, aku segera berusaha mencari ojek disekitar tempat mobilku mogok.
Tapi mana ada ojek malam malam gini. Tapi tekad ku tetap kuat dan ternyata
membuahkan hasil, aku melihat seorang tukang ojek yang kelihatannya sudah mau
pulang, tapi aku ga peduli aku stop aja. Aku sedikit menyogok tukang ojek itu
supaya mau mengantarkan ku. Akhirnya dia mau. Tapi begitu aku sampai tempatnya
sudah sepi, hanya ada sampah yang berserakan dimana mana, dan beberapa kru dari
acara konser Rio yang terlihat beres beres. Aku pun bertanya


“Mas kok sepi sih?” tanyaku


“Konsenya udah selesai mbak, baru aja…” Jawab salah satu kru tsb.


“Klo Rio nya mana ya mas?” tanyaku lagi


“Coba liat kebelakang aja mbak” saran kru tsb


Aku pun pergi kebelakang panggung. Aku berusaha mencari sosok Rio, tapi aku tidak
menemukannya. Hanya seorang kru dari konser Rio lagi yang menghampiriku


“Mbak yang namanya Ify ya?” Tanya kru tsb kepadaku


“Iya saya Ify, ada apa ya mas?” ujarku penasaran


“Gini, tadi mas Rio pesen ke saya buat kasih ini sama mbak” jelasnya


“Rionya kemana mas?” tanyaku sambil mengambil sebuah CD dan sebuah surat yang diberikan
untukku dari Rio. Aku kaget, betapa gagahnya dia sekarang. Beda sekali dengan
dulu. Aku melihat Rio di cover Cd albumnya


“Katanya tadi mau cari mbak “ jawab kru itu


“O gitu ya mas, makasih ya!” balasku dan kemudian berbalik pergi


Aku menaiki kembali motor yang mau mengantarku tadi, aku menyuruh ya supaya pergi ke taman
Cicak dan Cacing. Diperjalanan aku kembali dihadapkan dengan kemacetan kembali


“Macet lagi deh..” keluhku


“Kyaknya ada kecelakaan didepan mbak” balas tukang ojek itu yang ternyata mendengar umpatanku


“Kecelakaan ya pak!” balas ku memastikan


“Iya mbak” jawab tukang ojek itu


Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya kami terbebas. Aku bersama tukang ojek itu
melewati jalan tempat kecelakaan itu terjadi. Aku melihat truk yang masih rebah
dan.. gak mungkin ada sebuah mobil sedan dibawah truk, selain itu aku juga
melihat banyak sekali darah yang berserakan di jalan. Aku mual melihat semua
itu


“Pasti orang yang ada di mobil sedan itu sudah mati!” gumamku


“Sudah jelas mbak” balas bapak itu


Tak lama setelah melihat kecelakaan itu aku pun menelpon Rio, memastikan kalau dia baik
baik saja sekarang. Aku mengambil HPku, tapi sialnya HPku lobet”Arrrgghh”
geramku


Kemudian tiba tiba saja aku berubah pikiran, Aku menyuru bapak itu mengantarku ke rumah
saja, tdk jadi ke taman cicak dan cacing.


Sesampainya dirumah, aku meletakan CD beserta surat yang diberikan Rio tadi dan langsung
mencas HPku, tentu saja aku langsung menelpon Rio, tapi tidak masuk masuk.
Kecemasanku pun datang, aku teringat kecelakaan tadi. Kulirik jam sudah
menunjukan jam 2 malam. Ga mungkinlah aku ke rumah Rio malam malam gini untuk
memastikannya. Aku memutuskan untuk istirahat saja, moga moga bayangan buruk
tentang Rio terhapus dipikiranku, tapi malah sebaliknya, semakin aku memejamkan
mata, semakin banyak bayangan Rio muncul di pikiranku. Butuh waktu lama bagiku
untuk terlelap sampai akhirnya aku benar beanar terlelap.


Alarm HPku membangunkan ku dari tidur yang kurang
nyenyak. Aku langsung menyambar HPku dan tentu saja mencari na Rio Si Cicak di
phonebook HPku. Aku mencoba menelpon kembali, namun tetap sama, tidak masuk.
Kali ini jantungku benar benar berdetak sekncang kencangnya. Apa mungkin
kecelakaan yang tadi malam kulihat itu adalah Rio?


Aku berharap tidak. Segera saja aku turun kebawah. Dibawah aku melihat mama yang sedang
menonton TV, ga biasanya dia begini. Karena penasaran akupun bertanya


“ Ma, tumben nonton TV pagi pagi gini?” tanyaku


Karena mendengar aku bertanya Mama langsung berpaling menghadapku, betapa kagetnya
aku, muka mama benar benar pucat


“Ma, mama sakit?” tanyaku cemas lalu duduk di sampingnya.


“Gak Fy, mama ga sakit kok, mama Cuma kaget ” jawab mamaku


Dan itu sukses membuatku makin penasaran”Kaget kenapa ma?” Tanyaku ngotot


Mama Cuma menunjuk layar TV yang kebetulan ku lihat adalah acara gosip pagi, namun aku
benar benar shok ketika mendengar host dari infotament tsb menyebut nama
sahabatku, ya… Rio


“Nasib malang menimpa salah seorang artis yang baru saja sukses menggelar konser Album
Perdananya tadi malam, ya… Mario, yang biasa dipanggil Rio seorang artis muda
yang masih duduk dibangku SMA ini telah meninggalkan kita semua untuk
selamanya, cwo yang terkenal dengan single perdananya yang berjudul RINDUKAN
DIRIMU ini, mengalami kecelakaan tadi malam sewaktu pulang pulang dari
Launching Albumnya, diduga dia kecelakaan karena mobilnya dihantam sebuah truk
yang mengalami pecah ban, karena sopir truk tidak bisa mengendalikan
kendaraanya, kecelakaan tidak dapat
dihindari” Jelas sang Host yang membuatku berhenti bernafas, aku berada spt di
awang awang, tidak ada tempat bagiku untuk berpijak, seluruh badanku terasa
bergetar hebat, karena tdk kuat menahan, akhirnya aku jatuh terduduk


“Ga, ga mungkin, pasti salah itu Cuma gossip, aku ga percaya” ujarku menenangkan diri,
aku masih belum percaya dengan apa yang terjadi, mengapa Rio begitu cepat
pergi? Aku belum sempat bertemu langsung dengannya. Aku ingin bersamanya, aku
ga mau kehilangan sahabat sejatiku, aku belum siap ditinggal oleh Rio.


Ternyata benar apa yang dikatakan Rio terakhir kali aku bertemu dia di taman sebelum
kepergianku ke Australia, itu memeng hari terakhir aku bertemu langsung
dengannya, dengan sosok seorang Rio kecil yang cengeng. Aku berdiri dari
dudukku dan berlari ke kamarku. Aku melihat surat dan CD yang tadi malam
diberikan Rio untukku. Aku mengambilnya dan melihat memo yang tertempel di
kaset CD tsb “ Baca dulu suratnya” itu perintah Rio. Aku pun Berlahan membuka
surat dari Rio. Aku tak kuasa menahan tangis, air mata yang selama ini tidak
pernah keluar dari mataku akhirnya kini mengalir deras saat kata demi kata yang
kubaca dalam surat itu, surat itu telah menggambarkan seolah olah Rio memang
akan meninggalkanku untuk selamanya. Kemudian aku memutar kaset CD yang
diberikan Rio kepadaku. Aku mendengarkan lagu yang berjudul RINDUKAN DIRIMU.
Entah kenapa lagu itu mempunyai sebuah pesan untukku, aku benar benar merasa
dalam posisi lagu tsb.


Kini aku sadar, klo tak ada yang abadi di dunia ini, aku harus tetap tersenyum apapun
yang terjadi seperti kata Rio dilagunya, aku tau a
ku memang tidak bisa lagi

bertemu lagi dengan Rio. Aku tidak akan pernah lagi mendengar kata sandi aneh
yang harus kami ucapkan ketika memasuki taman yang diberi nama yang konyol itu
oleh Rio. Tidak ada lagi salam perpisahan tangan yang kami lakukan jika akan
berpisah. Aku tau itu semua tidak akan pernah terjadi lagi. Tapi Rio akan
selalu ada di relung hatiku yang paling dalam untuk selamanya.



by:susti RiseNosztaGFC

http://idolaciliklovers.ning.com/profiles/blogs/message-from-melody


Selasa, 10 Agustus 2010



Hallo all . ;)
apa kabar..??? ehh sekaran kita bahas tentang apa nieee..?
apa ajaaa dehh ;p.
aduh apaaa ya..?
#abaikan ajah, bye ;p

Selasa, 09 Maret 2010

HHUUUHHH

gee, should I go in between them. signed between rogue wolves.

huuff, they are not good, and I want to change their nature.
I should be able to change them

.but ...It is very hard, when I want to go among them I was charged like one of them ....
It's not what I mean ..
huh ...I must be strong, I can not stop just because of this small problem ...
help me God ... :D

Sabtu, 06 Maret 2010

HAMPA

Hampa lyrics

Kupejamkan mata ini
Mencoba tuk melupakan
Segala kenangan indah tentang dirimu
Tentang mimpiku

Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa

Tuhan tolonglah diriku
Entah dimana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu

Apakah disana kau rindukan aku
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu

Tak bisa aku ingkari
Engkaulah satu satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati menjadi berarti
Namun kini kau menghilang
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernah kah kau sadar
Arti cintamu untukku

Jumat, 05 Maret 2010

My Friend Or Not...

Sayaa sayangg kaliaan....
sayaa pengen jadii yang terbaaiiik untuk kalian
Sayaa gag pengen kecewain kalian....

itu yg salullu bwt shaa slalu tahan-tahan saya puu emossii
TTAAAPPIIII.....
saya dah gag tahan lagiiiiii.....
syaa cape....

Kaliian gag sayang saya.....
Kalian bukan yang terbaik bagi sayaa..
KALIAN KECEWAIN SAAYAAAAA.....

hhhuuuvvfff.........
syaa punya alasan knapa gag pengen curhat dikaaliiaann....
semua garagara kaliian....
contohnya::
sya pernah ceritaaa tentang someone dikaliian,,
truzz kalian tau sy punyaa rahasia laiinnn...
tpii sya gag pengen kasih tauu...,, kalian ngancam2 mau kasih tau rahasia saaayya
padahal kalian uwdaghh "PROMISE" kaannnn..??

SAYYAAA BENCCIII KAAALLLIIIAN
SAYA KECEWA TERAAMAT SAANGAAATT....

huhuhuhuhu... T.T


Selasa, 19 Januari 2010

negur-negur...

hhaaeeyyyyy Smuaa.naa :DD ♫
hhaaeeyyyyy Smuaa.naa :DD ♫

.................

actually my heart go crazy if live without you ...

I love you so much ....


keren gak... :D

aqUwhhh...

Haaeeyyy
aqUwh Ribka teLL me''ikaa"

smUa ThankS yaaaa dar BerKUnjung di blogger'kku yaa...

maap juga bLoggEr kku mSh LOem LengKaapp...

sO cuMa sEaDanyaa ginii......

heHeHeeeehe.. :D